Sayap-sayap Patah


Sambungkan Sayap Patahku


Judul buku  :  Sayap-sayap Patah
Judul asli    :  The Broken Wings
Penulis        :  Kahlil Gibran
Penerbit      :  Media Pressindo
Tahun terbit  :  2012
Cetakan      :  Pertama
Tebal buku :  xiv + 314 halaman
Harga buku :  Rp 25.000,00
          Sayap-Sayap Patah adalah salah satu karya fenomenal dari seorang Kahlil Gibran, penyair terpopuler ketiga sepanjang masa di dunia. Sebuah kisah cinta sederhana sepasang kekasih yang berakhir tragis. Selain elegi cinta yang sangat mengharukan, Gibran juga menyelipkan berbagai masalah yang berkaitan dengan nasib perempuan, penindasan, ketidakadilan, dan korupsi yang terjadi di Lebanon. Buku ini juga mempertegas kepedulian Gibran pada kondisi kaum perempuan Timur yang sangat menyedihkan pada saat itu.
          Ceritanya dapat dikatakan sederhana, tentang kemelut cinta seorang remaja berusia sekitar delapan belasan, yakni Kahlil Gibran sendiri. Suatu hari Gibran pergi mengunjungi rumah temannya dan berkenalan dengan Farris Effandi Karamy, seorang yang kaya dan ramah. Karena Farris Effandi ternyata adalah teman lama ayah Gibran, maka Farris Effandi menyuruh Gibran untuk sering mengunjungi rumahnya sebagai ganti ayahnya yang telah lalu.
          Suatu hari Gibran pergi mengunjungi rumah Farris Effandi. Rumah terpencil di tengah kebun yang indah. Hingga akhirnya Gibran berkenalan dengan putri Farris Effandi yang cantik, Selma Karamy. Perkenalan itu mulanya terasa sederhana dan manis, hari demi hari jadi seperti bertebar bunga dan beberapa wewangian.
          Hingga suatu malam ketika Gibran diundang untuk makan malam, mereka berdua saling menyatakan cinta. Namun seketika seorang utusan Uskup menjemput Farris Effandi yang harus menerima kenyataan bahwa putri semata wayangnya harus menikah dengan Mansour Bey, keponakan dari seorang pendeta yang memiliki pengaruh besar di tempat tinggalnya. Sejak pemaksaan nikah terjadi, hidup Selma dan Gibran secara runtun dilukiskan begitu kelabu dan sayap-sayap mereka memang patah dan luruh.
          Mereka pun menikah, tetapi tidak ada cinta diantaranya. Bahkan Mansour mengharapkan kematian ayah Selma agar dapat mewarisi hartanya. Sesudah menikah Selma beberapa kali masih berusaha untuk mengadakan pertemuan rahasia dengan mantan kekasihnya di sebuah kuil. Setiap hari Mansour selalu menanyakan kapan Selma dapat memberinya keturunan, meskipun dia sendiri selalu sibuk dengan wanita-wanita yang menjual tubuhnya hanya untuk sepotong roti. Doa yang tak pernah putus selalu memberikan berita yang baik. Akhirnya Selma bisa hamil lalu melahirkan. Sang suami ketika diberitahu bahwa istrinya telah melahirkan, dia malah berpesta pora. Padahal ketika melahirkan dia harus berjuang antara hidup dan mati. Bayi ditakdirkan hidup sebentar saja. Sesudah saat pertama membuka mata, meninggallah dia disusul Selma tak lama setelah kematian bayinya. Mereka diletakkan dalam satu peti mati lalu dikuburkan.
Peran Gibran di sini memanglah berperan duka. Dia melukiskan kisah cintanya sendiri yang pahit, belum sempat berkembang sudah harus didera oleh kenyataan-kenyataan yang terasa memedihkan.
Kahlil Gibran atau Jubran Khalil Gibran adalah salah seorang sastrawan perantauan (mahjar) beraliran romantik. Lahir 6 Januari 1883 di desa Besharri, Lebanon Utara. Kahlil Gibran, sastrawan Amerika-Lebanon yang kemudian hijrah ke Benua Amerika pada 1895 saat usianya 12 tahun. Pada usia 15 tahun, Gibran kembali ke Beirut untuk belajar dan pada 1912 Gibran menetap di Newyork. Sayap-sayap Patah merupakan salah satu mahakaryanya yang paling dipuja. Pertama kali diterbitkan dalam bahasa Arab pada 1922.
Ceritanya sangat mengharukan sehingga membuat pembaca larut dalam kisah cintanya. Ditulis dengan kata-kata penuh makna sehingga setiap pembaca harus mampu menguraikan makna dari tiap kata yang ditulis. Sangat bagus. Tampilan cover yang sederhana dan jenis kertas yang digunakan sangat baik.
Kekurangannya buku ini tidak dapat dibaca oleh semua kalangan terutama anak di bawah umur. Tidak terlalu banyak amanat yang dapat kita petik karena buku hanya menceritakan tentang kisah cinta sang penulis dan sedikit cengeng.
Buku ini lebih baik dibaca oleh orang dewasa atau kalangan remaja. Cerita tentang sepasang kekasih yang penuh dengan gelora cinta, kasih sayang, pengorbanan, dan kesengsaraan serta duka nestapa, bahkan diakhiri secara tragis dengan kematian Selma, gadis yang sangat dicintai tokoh utama sekaligus narator dalam cerita ini. Di sinilah sebuah kata yang bermakna agung terlahir dan tepat di situ pula dikuburkan. CINTA!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar